Senin, 08 Oktober 2012

Contoh tulisan ilmiah populer

Penyakit osteoporosis selama ini kita kita kenal dalam masyarakat dimana tulang menjadi keropos. Osteoporosis adalah kondisi progresif di mana tulang menjadi lemah dan secara struktural lebih mungkin untuk fraktur atau patah. Biasanya, tubuh membentuk jaringan tulang baru yang diserap oleh tubuh untuk menyeimbangkan jumlah jaringan tulang yang dipecah dalam tubuh. Ini adalah proses alami yang terjadi pada tubuh setiap manusia. Sepanjang bagian awal kehidupan, jumlah tulang yang hilang dan jumlah yang diperoleh tetap seimbang. Massa tulang (ukuran dan ketebalan) meningkat selama masa kanak-kanak dan kehidupan dewasa awal, mencapai maksimum pada usia 20 sampai 25.
Menopause yang biasanya terjadi pada wanita usia 40-an atau 50-an, secara dramatis meningkatkan kecepatan keropos tulang, itulah yang menyebabkan osteoporosis pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan pria. Ada yang tau gk menopause itu apa?? Menopause adalah berakhirnya masa subur seorang wanita, yang ditandai dengan berhentinya menstruasi secara permanen. Melemahnya produksi estrogen ini biasanya terjadi pada wanita di usia pertengahan, 40-an atau awal 50-an tahun. Penyakit osteoporosis terjadi ketika tubuh kehilangan tulang lebih cepat daripada yang dapat membentuk tulang baru. Seiring waktu, ketidakseimbangan antara kerusakan tulang dan pembentukan menyebabkan massa tulang menurun, sehingga patah tulang terjadi lebih mudah.
Diperkirakan dua dari lima perempuan beresiko osteoporosis dan kondisi ini semakin banyak terjadi setelah menopause. Osteoporosis, Keroposan Tulang, Kerapuhan Tulang, Wanita Dibandingkan dengan wanita, sejak awal para pria memiliki simpanan mineral tulang yang lebih banyak dan cenderung lebih sedikit kehilangan massa tulangnya.

Menurut Dr. dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, faktor kehamilan dan menyusui juga menyebabkan wanita rentan mengalami osteoporosis. "Proses pembentukan tulang dan gigi pada janin diambil dari kalsium yang diasup oleh ibu. Bila ibu kurang mengonsumsi kalsium maka diambil dari cadangan kalsium di tulang," Proses pengeroposan tulang pada wanita meningkat tajam setelah berusia di atas 50 tahun karena penurunan hormon estrogen akibat menopause. "Padahal estrogen membantu kalsium masuk ke dalam tulang," kata dokter dari Departemen Ilmu Gizi di FKUI/RSCM ini. Faktor risiko osteoporosis lainnya adalah usia tua, ada riwayat dalam keluarga, kurang asupan kalsium dalam makanan, memiliki tulang kecil, jarang berolahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan kafein berlebihan. Osteoporosis akan meningkatkan risiko patah tulang yang bisa berakibat pada kecacatan. 

Meski demikian penurunan kepadatan tulang tersebut bisa dicegah sejak usia muda, yakni dengan memiliki pola makan sehat dan cukup kalsium, mengkonsumsi sayur-sayuran hijau seperti brokoli, kubis, kacang hijau, dan asparagus. Sayur-sayuran hijau banyak mengandung vitamin K, folat, dan B6 yang sangat penting bagi kesehatan tulang. Buah-buahan seperti lemon dan jeruk nipis juga berguna bagi kesehatan tulang karena banyak mengandung vitamin C. “Bukan vitamin C-nya yang memperkuat tulang, tapi vitamin ini mempermudah penyerapan kalsium dalam tubuh,”. Berolahraga berjalan kaki 10 ribu langkah--setara dengan 2-3 kilometer--sebanyak 5-6 kali per minggu terbukti dapat meningkatkan kesehatan tulang, dan cukup paparan sinar matahari. "Berjemur 15 menit sekitar dua sampai tiga kali seminggu akan membuat vitamin D di bawah kulit aktif sehingga kalsium bisa diserap dengan baik. Sayangnya banyak wanita yang takut terkena sinar matahari," katanya.Menurut Fiastuti, kebutuhan kalsium harian orang dewasa sekitar 1.000 - 1.200 mg per hari. Jumlah tersebut bisa didapatkan dari susu, ikan yang dimakan bersama tulangnya seperti ikan teri, sayuran hijau, atau tablet suplemen.



http://keranjangbesar.com/Berita/yang-rentang-terkena-osteoporosis-dini.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar